Shahih Muslim meriwayatkan tentang seorang anak kecil yang sangat shalih.
Berkata
seorang tukang sihir yang tua renta kepada Sang raja ; “ Aku sudah tua
renta dan tidak lama lagi aku akan mati, maka tolong carilah anak muda
atau anak kecil untuk kuajarkan sihirku dan kuwariskan ilmuku supaya
bisa berbakti padamu“, maka Raja mencari anak kecil yang baik dan cerdas
kemudian dibawa dan belajar pada tukang sihir itu, anak ini sudah
belajar juga pada seorang Rahib (ulama’ dimasa itu), tapi karena ini
adalah perintah raja maka ia pun datang.
Karena dia masih kecil, tiap kali datang
menjumpai tukang sihir itu, ia menampar tukang sihir yang sudah tua itu
lalu pergi. Maka orang-orang mengatakan anak ini kurang ajar. tukang
sihir berkata :“ sudah biarkan saja, namanya juga anak kecil “,
hari kedua berbuat begitu lagi, dan hari ketiga tukang sihir berkata : “ Wahai raja, carikan anak yang lain saja karena aku mempunyai firasat anak itu akan membawa kejahatan bagi kerajaan “.
Anak kecil ini terus belajar kepada
Rahib, sehingga ia menjadi anak shalih yang dimuliakan Allah dan doanya
mustajab. Semua orang yang datang kepadanya meminta doa, dikabul oleh
Allah SWT. Ada diantara mereka yang buta, sembuh dari butanya, ada yang
tidak bisa bicara akhirnya bisa bicara, ada yang lumpuh sembuh dari
lumpuhnya, semua hajat dikabulkan setelah meminta doa pada anak kecil
ini.
Maka ketika seorang buta yang biasa duduk bersama raja, ia penasaran kemudian pulang dan meminta doa pada anak kecil itu,iapun didoakan oleh anak kecil itu maka si buta ini pun sembuh. Kemudian orang ini balik kepada sang raja, raja berkata : “ kamu kan yang biasa duduk bersamaku?, kamu kan buta?”, orang itu menjawab : “ iya, dulu aku buta, tapi sekarang sembuh”,
sang raja bertanya lagi:“ siapa yang menyembuhkanmu?”,
ia berkata : “ ALLAH “.
Maksudmu ada Tuhan selain aku ?, kata raja.
“Tentu, Tuhanku ALLAH bukan engkau wahai raja”,
maka raja pun marah ditangkaplah orang
ini, teman yang selalu duduk menemaninya. disiksa dan ditanya dari mana
kau dapat ajaran ini, yang mengatakan bahwa Tuhan adalah Allah?, maka si
buta pun akhirnya mnjawab: “ aku belajar dari anak kecil itu, dan
meminta doa darinya”.
Maka anak kecil itu dipanggil dan
ditanya, belajar dari mana kau wahai anak kecil? dia menjawab :” aku
belajar dari Rahib “, maka Rahib pun ditangkap dan ketiganya
dikumpulkan.
Pertama Rahib yang ditanya “ kau yang
menjadi biang dari ajaran ini, mau tinggalkan kepercayaan yang
mengatakan Tuhan adalah Allah,atau kembali pada ajaranku bahwa aku
adalah Tuhan, kalau tidak aku akan membunuhmu?!”,
maka Rahib menjawab : “ Aku tidak akan menyembahmu, Tuhanku tetap ALLAH”.
Maka Rahib itu digergaji, tubuhnya dibelah menjadi dua, kenapa di gergaji dan tidak disembelih langsung?, karena supaya terasa pedihnya.
Kemudian raja melihat orang yang kedua,
orang buta yang menjadi sembuh dan berkata:” wahai temanku kau telah
melihat siksa yang begitu pedih, kau mau seperti itu atau kau kembali
pada ajaranku?! orang itu berkata “ Tuhanku ALLAH ”, maka ia pun
digergaji.
Tinggallah anak kecil itu..
untuk anak kecil ini raja tidak berani,
karena kalau raja perbuat hal seperti itu pada anak kecil rakyatnya akan
protes, maka anak kecil itu dibebaskan. Lalu raja memanggil anak-anak
kecil yang seumur dia dan berkata : “ kalian ajak anak ini ke atas
gunung, kalian ku beri dinar dan dirham, sesampainya di puncak gunung
jatuhkan dia ke jurang “, pasukan raja diikutkan bersama mereka.
Sesampainya di atas gunung anak kecil ini
sudah mempunyai firasat bahwa ia akan dicelakakan , maka ia berdoa
kepada Allah “ Wahai Allah lindungi aku dari mereka “, maka gunung pun
terguncang dan semuanya wafat kecuali anak kecil ini. Anak kecil itu
kembali pada raja (namanya anak kecil, kalau orang dewasa pasti dia lari
menjauh dari raja), raja terkejut melihat anak itu kembali seraya
berkata : “mana teman-temanmu dan pasukanmu?”, semuanya mati di gunung
hanya aku yang selamat, Allah menyelamatkan aku, jawab anak itu.
Kemudian raja berkata “ ya sudah sana kamu pulang”,
lalu raja berkata kepada orang-orang yang diatas usianya dan beberapa pasukannya : “ ajak dia main ke laut, sampai di tengah laut masukkan ke dalam tong besar dan tenggelamkan dia di laut, lalu kalian pulang”.
Maka anak kecil ini di bawa ke laut
sesampainya di laut dia dimasukkan ke dalam tong, lantas anak keci itu
berdoa kepada Allah: “ Ya Allah lindungi aku dari mereka “,
maka Allah menjadikan gelombang lautan yang sangat dahsyat dan menenggelamkan semuanya, tong yang memang berisi udara belum di beri pemberat terus mengambang sampai ke tepi pantai, selamat lagi anak kecil ini, maka ia balik kepada raja. Raja kaget melihat anak itu dan kembali dan bertanya “mana teman mu yang lain?”
Anak itu menjawab : “semuanya mati tenggelam di laut, hanya aku yang selamat, Allah yang selamatkan aku!!” maka raja terdiam.
Kemudian anak kecil itu berkata “ wahai
raja, jika kau ingin membunuh aku, maka taati perintahku, kalau kau
tidak taat perintahku kau tidak akan bisa membunuh aku”, maka raja taat
dan berkata: “ ya sudah, apa yang kau perintahkan?” raja pun taat kepada
anak kecil yang menyembah Allah.
Anak itu berkata : “ kau kumpulkan semua rakyatmu, lalu ikat aku di sebuah tiang kemudian panah aku dengan panah milikku. Saat akan memanah, sang pemanah harus berteriak :
سْمِ اللهِ رَبِّ اْلغُلاَمِﺒ
“ Bismillaahi Rabbil Ghulaam”,
“ Dengan nama Allah, Tuhan anak kecil ini…! “
Maka raja tidak sadar dengan perbuatan
itu, raja mengumpulkan rakyatnya dan mengikat anak itu di sebuah tiang
di tengah-tengah rakyat, dan raja berkata “lihat anak yang kalian anggap
hebat, dan setiap doanya mustajab dia sekarang akan mati di tangan
pemanahku” ,
maka saat memanah sang pemanah sudah diperintah untuk berteriak :
سْمِ اللهِ رَبِّ اْلغُلاَمِﺒ
“ Bismillaahi Rabbil Ghulaam”,
Maka saat panah sampai ke tubuh anak kecil itu dan ia pun wafat. Maka semua orang berseru:
أَمَنَّا بِرَبِّ اْلغُلاَمِ
“ Kami beriman kepada Tuhan anak itu….! “
Dan rakyat tidak lagi mau menyembah raja, karena bukan karena sang raja yang membuat kematian anak ini tapi justru karena sang pemanah sudah diperintah untuk mengucapkan “ Bismillaahi Rabbil Ghulaam”, maka banyak yang masuk Islam karena sebab kemuliaan Tuhan anak kecil itu..
___
diceritakan oleh: Alhabib Munzier Almusawwa
No comments:
Post a Comment