....Wangi Bunga menyebar hanya mengikuti arah angin, tetapi Kebaikan seseorang menyebar ke semua arah.... ....Tegakkan Kebenaran di muka bumi dan tebarkan Kebaikan serta Cinta Kasih kapanpun dan dimanapun kita berada.....
Saturday, October 26, 2013
HIJAB YANG PALING BESAR
Padahal "Penyaksian di dalam ke -Esa- an-Nya" tidak mengizinkan keragaman seperti itu. Jadi mesti ada "langkah pelampauan" sampai pada satu titik yang dengannya tauhid (penyatuan) bisa dicapai. Karena itu, titik tauhid (sejati) ini hanya bisa dicapai melalui penghancuran (fana'i) "diri yang mengetahui" di di dalam "Dzat yang diketahui.”
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 5
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Dengan adanya
tingkatan-tingkatan tadi, apa saja kriterianya sehingga…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 3
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Lahiriyah dan
sekaligus Batiniyah: Pertama, diam, secara lahiriyah…
Headlines by FeedBurner
Halaman
Beranda
VIDEO Syiah Membuat Ka_bah Sendiri Di IRAK
kajian AL HIKAM
KITAB Afdhal Al Shalawat ala Sayyid Al Saadah
KITAB Kaifiyyah Al Wushul li ru'yah Al Rasul
KITAB Download Dalail Khayrat
Hadist Sohih
ALAM SEMESTA & KETUHANAN
Makkah & Madinah Live TV
Fish
Shvoong
Summaries and Short Reviews
Hosting Gratis
Feedjit
Subscribe in a reader
hijab yang paling besar
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Para ahli makrifat menyebutkan, bahwa "ilmu adalah hijab yang paling
besar" sehingga seseorang tidak boleh berlama-lama dalam kedudukan
(maqam) ini. Yang dimaksud "ilmu" disini adalah pengetahuan yang
diperoleh melalui
akal. Hijab ini adalah hijab yang khas bagi manusia yang mampu ia
ketahui secara rasional, sehingga segala sesuatu yang telah ia ketahui
dengan akalnya, harus segera ia luluhkan, ia torehkan pada instrumen
jiwa yang lain. Instrumen jiwa yang memiliki kapasitas dan kemampuan
untuk
mencapai jenis pengetahuan lain yang tak dapat dijangkau oleh pemahaman
akal. Dengan begitu seseorang akan dapat melepaskan dirinya dari semua
ikatan atau hijab ilmu yang diperolehnya.
Kalau pendengaran dan penglihatan adalah sarana bagi akal untuk
memperoleh ilmu dan pengetahuan, maka instrumen jiwa lainnya yang
memiliki kapasitas untuk memperoleh ilmu atau
hikmah adalah "hati". Al-Qur'an menggunakan tiga istilah yang berbeda
yang menunjukkan tentang hati, yaitu al fuâd, al qalb, dan al shudr.
Ketiganya merupakan istilah yang berbeda tetapi mengacu pada satu
hakikat, yaitu hakikat dasar manusia, hati. Masing-masing menunjukkan
perbedaan "karakter" sesuai dengan perbedaan keadaan hati. Dalam tulisan
ini cukuplah untuk
sementara kita menggunakan istilah hati.
"Dan Allah mengeluarkan kalian dari keadaan tidak mengetahui sesuatupun.
Dan dia memberi kalian pendengaran, penglihatan dan hati, semoga kalian
bersyukur". (Surat An-Nahl [16] : 78)
Ayat ini menunjukkan kepada kita, bahwa sarana bagi jiwa untuk
memperoleh pengetahuan sebagai bekal kesempurnaannya adalah melalui
pendengaran, penglihatan, dan hati. Dan
orang-orang yang bersyukur adalah mereka yang menggunakan sarana
tersebut untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mencapai pemahaman
mengenai hakikat penciptaannya. Dengan demikian akal bukanlah
satu-satunya cara atau sarana untuk mengetahui sesuatu.
Dalam tasawuf atau di kalangan ahli makrifat, sebagaimana kita maklum,
seseorang bisa mengetahui sesuatu dengan tidak melalui akal, tidak pula
lewat penginderaan, tetapi lewat cara yang disebut "riyadhah",
pendekatan diri kepada Allah, dimana jiwa mengerahkan seluruh kemampuan
dan "potensi positif" hati dengan kedisiplinan dan ke"ajeg"an
(istiqomah) untuk memperoleh limpahan karunia sesuai kehendak-Nya.
Menurut ahli makrifat, hati adalah tempat perubahan dan pasang surut
yang konstan. Di dalam hati terjadi pertempuran antara dorongan hawa
nafsu (hawâ) yang menjerembabkan jiwa (nafs) ke dalam kehinaan dengan
tarikan ruh yang membawa
jiwa kepada kesucian. Hubungan saling mempengaruhi antara jiwa dengan
hawa nafsu adalah melalui hati, sebagaimana hubungan antara jiwa dengan
limpahan manifestasi Ilahiah (rûh) juga melalui hati. Ini berarti
limpahan ruh Ilahi ke
dalam hati akan mempengaruhi aktivitas jiwa dan perwujudan sifat-sifat
terpuji dan kesuciannya, dan sebaliknya kesucian jiwa, tidak akan
membiarkan sedikitpun "ruang" di dalam hati
disusupi oleh hawa nafsu. Jiwa akan selalu memperkuat hati dengan selalu
membukanya untuk menerima limpahan ruh dan pengajaran dari-Nya.
"Dan segala yang Kami sampaikan kepadamu dari cerita Rasul-Rasul yang
dengannya Kami kuatkan hatimu, dan dalam cerita itu telah datang
kepadamu kebenaran, pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang
beriman". (Surat Huud [11] : 120)
Demikian pula dengan jiwa yang menampakkan aktivitas dan perwujudan
sifat-sifat yang rendah adalah cermin dari pengaruh hati yang diisi dan
ditundukkan oleh hawa nafsu, dan sebaliknya hati yang dikuasai hawa
nafsu akan menutup dirinya dari cahaya petunjuk, karena jiwa yang selalu
mengajaknya kepada kegelapan.
"Dan mereka berkata, "Hati kami tertutup dari apa yang kamu seru kami
kepada-Nya ... " (Surat Fushshilat [41] : 5)
Dengan demikian, bisa kita pahami bahwa hati adalah instrumen jiwa yang
sanggup mencapai pengetahuan dan limpahan ruh Ilahi, sepanjang ia -hanya
selalu- membuka dirinya untuk menerima pancaran cahaya-Nya. Ketika
cahaya ini masuk ke dalam hati, maka ia akan menghilangkan tabir yang
menutupi mata batin, sehingga pengetahuan tentang Allah (makrifat) -Sang
Sumber Ilmu- dapat singgah di dalam hati. Para ahli makrifat menyebut
keadaan hati seperti ini dengan
istilah kasyf (penyingkapan). Dengan rahmat-Nya yang tak terbatas, Allah
melimpahkan kepada hamba-Nya pengungkapan diri-Nya (tajalli) ke dalam
hati hamba-Nya.
Ada sebuah hadis qudsi yang menyatakan, "Meskipun langit dan bumi tidak
sanggup memuat-Nya, tapi hati manusia -hamba-Nya-
justru sanggup memuat-Nya". Hati semacam ini adalah hati seorang hamba
yang dipenuhi oleh berbagai hakikat Ilahiah, manifestasi Ilahiah dalam
bentuk penyingkapan Nama-Nama-Nya dan Sifat-Sifat-Nya. Pengungkapan
diri-Nya ke dalam hati hamba-Nya, merupakan anugerah, yang Allah
limpahkan kepada manusia agar Ia dapat disaksikan. Ahli makrifat
mengatakan bahwa terjadi berbagai penyingkapan yang merasuk ke dalam
hati. Atas kehendak-Nya, Allah mengungkapkan diri-Nya lewat satu Nama
Keindahan-Nya yang akan menimbulkan kemanisan dan
kesenangan, atau lewat salah satu Nama Keagungan-Nya yang akan
melahirkan ketakziman dan ketakutan. Singkatnya, karena Dia adalah Yang
Maha Takterbatas, maka penyingkapan ini tidak pernah berulang secara
sama dan tidak pula pernah
berakhir. Setiap orang adalah unik, oleh karena itu masing-masing
penyingkapan juga unik. Jadi tidak ada dua orang yang merasakan
pengalaman tajalli yang sama. Hanyalah yang "merasakan" yang
mengetahuinya, dan mereka yang "tidak merasakan" tidak bakal mengetahui.
Tajalli melampaui ungkapan kata-kata.
Namun demikian -bagaimana pun- penyaksian hati ini tetaplah menunjukkan
bahwa "yang melihat", "Yang Dilihat", dan "cahaya yang menghubungkan"
keduanya, merupakan tiga hal yang berbeda dan melahirkan keberagaman.
Padahal "Penyaksian di dalam ke -Esa- an-Nya" tidak mengizinkan
keragaman seperti itu. Jadi mesti ada "langkah pelampauan" sampai pada
satu titik yang dengannya tauhid (penyatuan) bisa dicapai. Karena itu,
titik tauhid (sejati) ini hanya bisa dicapai
melalui penghancuran (fana'i) "diri yang mengetahui" di di dalam "Dzat
yang diketahui".
Enhanced by Zemanta
Diposkan oleh alif braja di 04.20
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reaksi:
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Selamat Datang Di Blog ALIF BRAJA
Translate
Powered by Translate
Arsip Blog
▼ 2012 (1471)
► Juni (375)
► Juli (475)
► Agustus (205)
► September (201)
▼ Oktober (207)
KONTAK BATHINIYAH
Para Wali Melindungi dan Mengawasi Setiap Orang
Allah berseru pada hamba-Nya,
Ciri Waliyulloh dan Tawassul Menembus Dimensi Kewa...
PENAFSIRAN SUFI ATAS ‘AYAT CAHAYA
Makna Wahyu
Jenis dan Tingkatan Jihad
Ilmu Huduri
Ilmu Hakekat
A Z A L I
Perjalanan Jiwa 1
Perjalanan jiwa (2)
Hakekat Kalam terdalam 1
Kalam terdalam 2 s/d 4
Kalam terdalam 5 s/d 8
Perjalanan jiwa (3)
Perjalanan jiwa (4)
TUJUH NUR
Nama diri Rahasia Allah
Benarkah Hawa Memujuk Adam Memakan Buah Khuldi ?
Ringkasan hadis dan Bukti Islam serta Kristian ada...
Keutamaan orang Islam yang Lemah dan Fakir
Mendamaikan diantara Manusia
Tawassul Dan Wasilah 1
Tawassul Dan Wasilah 2
Pandangan Para Ulama’ Tentang Tawassul
SKEMA WASILAH
Pemahaman Dzikir
SEJARAH PEMBERIAN NAMA THARIQAH
Kitab Istiqal Tarekat Qadiriyyah-Naqhsabandiyyah
Kitab Istiqal BAB 1
Kitab Istiqal BAB 7 BAGIAN 1
Kitab Istiqal BAB 2
Kitab Istiqal BAB 3
KITAB ISTIQAL BAB 5 BAGIAN 2
Kitab Istiqal BAB 6 BAGIAN 1
Kitab Istiqal BAB 5 BAGIAN 1
Kitab Istiqal BAB 4 BAGIAN 2
Kitab Istiqal Bab 4 BAGIAN 1
Kitab Istiqal BAB 6 BAGIAN 3
Kitab Istiqal BAB 5 BAGIAN 3
Kitab Istiqal BAB 6 BAGIAN 2
Kitab Istiqal BAB 7 BAGIAN 2
Kitab Istiqal BAB 7 BAGIAN 3
Kitab Istiqal BAB 8
Kitab Istiqal BAB 8 BAGIAN 1
KITAB ISTIQAL BAB 8 BAGIAN 2
KITAB ISTIQAL BAB 8 BAGIAN 3
KITAB ISTIQAL BAB 8 BAGIAN 4
KITAB ISTIQAL BAB 9
KITAB ISTIQAL BAB 9 BAGIAN 1
KITAB ISTIQAL BAB 9 BAGIAN 2
KITAB ISTIQAL BAB 9 BAGIAN 3
KITAB ISTIQAL BAB 9 BAGIAN 4
KITAB ISTIQAL BAB 9 BAGIAN 5
Glosarium KITAB ISTIQAL
Gambar Dan Ucapan Terima Kasih untuk Tesis KITAB I...
BAJU “ALLAH” DARI DZAT YANG MAHA AGUNG
Rahasia segala hakikat
Al-Qur'an menjelaskan Tentang shalat
Arti kata Shalat
Tata cara mengerjakan shalat dalam Al-Qur’an
Waktu waktu “mengerjakan” shalat.
AGAMA ISLAM
ZAD AL-MA ‘AD KARYA KRITIS IBN QAYYIM AL-JAUZIYYAH...
Ketika Rahasia Tetaplah Rahasia
AKU MERASA RIDHA DENGAN KETENTUAN TUHANKU
ALLAH MAHA NYATA (AD-DZAHIR )
Tanya Jawab Tentang Thariqat
ZUHUD YANG SEBENARNYA
BILA AKU CERITAKAN NISCAYA HALAL DARAHKU
Kitab Istiqal BAB 7
Kitab Istiqal BAB 4 BAGIAN 3
Munajat Para Sufi
Jejak Ma'rifat 2
Seorang Pemimpin dan Maksiat Rakyatnya
Lima Kebutuhan Penting Yang Harus Dijaga Oleh Kaum...
Kisah Dari Keikhlasan Para Salaf
Pilihan Allah Itulah jadi yang Terbaik
hakekat IBLIS
3 TINGKAT KEYAKINAN BAGIAN 1
TINGKATAN ZIKIR
Huruf BA’ – Bahr Al Qudra
Khodam
Siapa IBLIS ?
Kitab Akhir Zaman 1
Kitab Akhir Zaman 2
Kitab Akhir Zaman 3
Kitab Akhir Zaman 4
Kitab Akhir Zaman 5
kitab akhir zaman 6
kitab akhir zaman 7
kitab akhir zaman 8
kitab akhir zaman 9
Nama Indah Rasulullah saw
Al,muntahi (bagian 1)
Al,muntahi (bagian 2)
Al,muntahi (bagian 3)
Al-Muntahi (bag. 5)
Al-Muntahi (Bag.4)
Al-Muntahi (bag.6)
Al,muntahi (bag. 7 )
Al Muntahi (bag. 8)
Al Muntahi (bag. 9)
Al Muntahi (bag. 10)
Al Muntahi (bag. 12)
Al Muntahi (bag. 13)
Al Muntahi (bag. 14)
Almuntahi ( Bag. 15 selesai )
Al,muntahi (bag 11 )
Kesalahan Sejarah tentang Syaikh Siti Jenar
Langit Kiblat Do'a
Tingkatan Dimensi Alam Semesta
Nur Al Haq
KETUHANAN: Nur Al ILMU
PELURUSAN KISAH NABI IBRAHIM
nahwu lisan dan nahwu hati
Mau Menghancurkan Kubah Masjid Nabawi, Disambar pe...
Syarah Usul Al-Tahqiq
Nafas Dan ILMU-NYA
AL-QUR’AN DALAM DIRI MANUSIA
Status tentang Nafas
MISYKATUL ANWAR
NUR MUHAMMAD DALAM HAKEKAT USUL DIRI
LA SAUTIN WALA HARFUN
Mengenal Diri
HAKEKAT Sholat
Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat
MANUSIA DALAM PANDANGAN HAKEKAT
Al-Qur’an Dalam Pandangan Hakekat
titik yang berada dibawah huruf Ba’
Ketika BASMALAH di turunkan
ALLAH, MUHAMMAD, ISLAM, ALQURAN DAN SHOLAT
Al-Ittihad
Nur Muhammad
Memahami Nama ‘Hu’/'Huwa’
Durun Nafis 1
Durun Nafis 2
Durun Nafis 3
Durun Nafis 4
Durun Nafis 5
Durun Nafis 6
ZAKAR & FARAJ
Misteri Al Hallaj
Hati
SARABA AMPAT DAN MAKNANYA
KITAB TOK GURU peramu
KITAB ARWAH TO ' KU PALOH
KITAB ILMU tahqiq MANHALU Shofi FI BAYAANI
RISALAH AL SYEIKH WAN AHMAD BIN ZAIN MUSTAFA AL Fa...
KITAB AL RISALATUL LIDUNIYYAH (1)
KITAB AL RISALATUL LIDUNIYYAH (2)
KITAB AL RISALATUL LIDUNIYYAH (3)
Kasyful Asrar
KITAB RISALAH TASAWWUF
pendapat para ulama tentang nur muhammad
PERBEDAAN SYARIAT, THORIQOH, HAQIQAH DAN MA’RIFAT
NASHOIHUL IBAD ( BAGIAN 3 )
NASHOIHUL IBAD ( BAGIAN 2 )
NASHOIHUL IBAD (1)
NASHOIHUL IBAD (4)
NASHOIHUL IBAD (5)
WALIYULLAH DAN CIRI-CIRINYA
hal rahasia diri
Penjelasannya Lafadz-lafadz Shalawat
MAKNA BISMILLAH
HAKIKAT SYAHADAT DAN HAKIKAT SOLAT
HAKIKAT SOLAT
RAHASIA MENGENAL DIRI
KITAB USUL DIRI -ZIKIR 1
KITAB USUL DIRI -ZIKIR 2
ALAM SEMESTA DAN DIRI MANUSIA SEBAGAI AYAT-AYAT AL...
TUJUH BUAH JALAN-TUJUH LAPIS LANGIT-TUJUH TINGKATA...
JATI DIRI MANUSIA
BERTAUHID
BERTAUHID 1
WUJUD ALLAH
TENTANG ALLAH, TAUHID DAN MANUNGGALING KAWULA GUST...
Makna Ihsan
Pendapat Ki Cantula
AJARAN TENTANG PENERAPAN RUKUN IMAN, ISLAM DAN IHS...
Shalat Menurut Syaikh Siti Jenar
Pendapat Syekh Siti Jenar
Shalat lima waktu menurut Syekh Siti Jenar
AL IHSAN AL ILLAHIYYAH
hijab yang paling besar
Tingkat Keyakinan dalam menuju Allah
Syahadat menurut Syekh siti jenar
KAFIR KEPADA ALLAH
Rahasia diam
Allah Muhammad Adam
Lauhul Mahfuz
Tingkatan Dalam Islam
KEDUDUKAN DAN MAKRIFAT AHLI ZUHUD
KELOMPOK-KELOMPOK YANG MASUK SURGA
SOLAT DAN KETERANGANNYA
Nikah Batin : Penyatuan jasad dan Roh.
ALAM MAKHLUK
Persoalan Mengenai Kedatangan Roh
Jawaban atas penentang golongan sufi atau golongan...
PANGKAT MULIA DISISI ALLAH
TAWASSUL
Ubun-ubun
HAKIKAT YANG TERSEMBUNYI
Ringkasan sejarah empat anasir Kejadian Manusia Ta...
Tuhan dan Kemanusiaan
kubur
► November (8)
► 2013 (110)
KETUHANAN Hubungan MANUSIA & TUHAN
Powered By Blogger
Temukan kami di Google+
Add to Google
Mengenai Saya
Foto Saya
alif braja
Tidak ada yang nyata kecuali Allah, la hayyun, la samiun, la
bashirun, la muridun, la kadirun, la mutakallimun, la ilmun, .. BILL
HAQQI ILLALLAH.
Lihat profil lengkapku
Element By ALIF BRAJA
Your browser does not support frame.
Kirim SMS Gratis
FeedBurner FeedCount
My Headlines
KETUHANAN
KITAB LAUH MAHFUD
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Lauh Mahfuzh (Kitab Terpelihara)…
Ayat-ayat Ma'rifatullah 2
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Secara ringkas,
dapat dikatakan bahwa ketauhidan seseorang dalam…
Pemikul Arasy
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله [Bab Penanggung
Arasy] Dengan Allah, Arasy menanggung ar-Rahman,…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 9
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله HIERARKI KEWALIAN
Syaikhul Akbar Ibnu Araby dalam kitab…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 8
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Lalu apa puncak
dari tingkatan kewalian itu? Puncak…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 7
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Lalu tingkatan
berikutnya? Tingkatan berikutnya, ada yang disebut…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 6
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Lalu, siapa saja
yang sudah tergolong wali dalam…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 4
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Al-Afraad, yaitu
Wali yang sangat spesial, di luar…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 5
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Dengan adanya
tingkatan-tingkatan tadi, apa saja kriterianya sehingga…
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya' 3
8/17/2013
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Lahiriyah dan
sekaligus Batiniyah: Pertama, diam, secara lahiriyah…
Headlines by FeedBurner
Halaman
Beranda
VIDEO Syiah Membuat Ka_bah Sendiri Di IRAK
kajian AL HIKAM
KITAB Afdhal Al Shalawat ala Sayyid Al Saadah
KITAB Kaifiyyah Al Wushul li ru'yah Al Rasul
KITAB Download Dalail Khayrat
Hadist Sohih
ALAM SEMESTA & KETUHANAN
Makkah & Madinah Live TV
Fish
Shvoong
Summaries and Short Reviews
Hosting Gratis
Feedjit
Subscribe in a reader
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment